Pendidikan Kejuruan Belum Menyesuaikan Diri

0 19 September 2024

Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu lembaga pendidikan kejuruan yang telah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan performan untuk menghasilkan lulusan yang dapat diserap pada pasar kerja. Namun, pada kenyataannya masih ada lulusan Sekolah Menengah Kejuruan yang menganggur selepas tamat pendidikan. Salah satu faktor kurang terserapnya lulusan SMK di dunia kerja adalah siswa kurang siap memasuki dunia kerja yang disebabkan oleh kurangnya wawasan dunia kerja dan kurangnya keterampilan. Pendidikan kejuruan belum sepenuhnya mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dan dunia kerja.

Salah satu kekurangan dari pendidikan SMK adalah keterbatasan pilihan pendidikan lanjutan. SMK biasanya lebih fokus pada bidang teknis dan keterampilan praktis, sehingga tidak mempersiapkan untuk bidang non-teknis. Sekolah Menengah kejuruan dalam menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang terampil masih perlu ditingkatkan. Menyiapkan tenaga terampil dan siap kerja bukan hal mudah apalagi ketersediaan lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja yang semakin tidak seimbang. Selain itu terjadinya kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki oleh lulusan SMK dengan keterampilan yang dibutuhkan dunia kerja. Ini dibuktikan dengan terus meningkatnya jumlah pengangguran tenaga terdidik yang merupakan cermin bahwa strategi dalam pembangunan sumber daya manusia masih perlu diperbaiki dan disempurnakan.

Kesiapan siswa SMK untuk bekerja masih perlu ditingkatkan, kesiapan kerja sendiri terbentuk dari tiga aspek, yaitu: pengetahuan, sikap kerja, dan keterampilan kerja yang harus dimiliki siswa SMK. Kesiapan kerja siswa SMK sangat perlu untuk diperhatikan, karena terdapat dua faktor yang diduga dapat mempengaruhi kesiapan kerja siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi: kecerdasan (kemampuan akademis), keterampilan, kecakapan, bakat, minat, motivasi, kemampuan dan kepribadian, cita-cita, dan tujuan dalam bekerja. Faktor eksternal meliputi: lingkungan keluarga, lingkungan tempat belajar, lingkungan tempat bersosialisasi.

Upaya yang perlu di terapkan; Tenaga pengajar kiranya terus meningkatkan intensitas pelaksanaan layanan untuk meningkatkan skill-skill siswa dalam menumbuhkan kesiapan kerja dan memiliki employability skill baik teknis maupun non-teknis. Pihak sekolah diharapkan tetap mendukung program – program pelayanan bimbingan dan konseling yang akan meningkatkan employability skill dan kesiapan kerja bagi siswa yang akan tamat dari sekolah menengah kejuruan.


Referensi:

Khotimah, I., & Wiyono, D. (2022). Pengaruh employability skill terhadap kesiapan kerja siswa lpp ariyanti. Indonesian Journal of Office Administration4(1), 124-133.

https://www.google.com/search?q=masalah+employability+dan+work+readiness+anak+smk&sca_esv=ea82e60a3593f99e&sca_upv=1&sxsrf=ADLYWILwIyUnkjJlm2HC-pl0wK9YaQGVsA%3A1726621379187&ei=wybqZsaRC4GPseMPiMm80Q4&ved=0ahUKEwiG_97vpcuIAxWBR2wGHYgkL-oQ4dUDCA8&uact=5&oq=masalah+employability+dan+work+readiness+anak+smk&gs_lp=Egxnd3Mtd2l6LXNlcnAiMW1hc2FsYWggZW1wbG95YWJpbGl0eSBkYW4gd29yayByZWFkaW5lc3MgYW5hayBzbWsyCxAAGIAEGLADGKIEMgsQABiABBiwAxiiBDILEAAYgAQYsAMYogQyCxAAGIAEGLADGKIESNk3UNkXWMMrcAF4AJABAJgBT6ABT6oBATG4AQPIAQD4AQGYAgKgAl-YAwDiAwUSATEgQIgGAZAGBJIHATKgB4MD&sclient=gws-wiz-serp


Silahkan Sign In untuk memberi komentar...
  • Tidak ada komentar !
Dr. Fatwa Tentama, S.Psi., M.Si.

Status : Owner

  • Buku Tamu