Tantangan Kesiapan Kerja Lulusan Perguruan Tinggi dan SMK, Solusi Melalui Aplikasi Deteksi Dini

0 19 September 2024

Fenomena kesiapan kerja lulusan perguruan tinggi dan SMK saat ini menjadi isu penting di Indonesia. Banyak lulusan yang belum siap memasuki dunia kerja meskipun memiliki keterampilan teknis yang mumpuni. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa tingkat pengangguran terbuka lulusan SMK mencapai 8,49% pada 2021, menunjukkan masih adanya kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki dan tuntutan industri?.

Salah satu penyebab utama adalah kurangnya soft skills seperti komunikasi, daya juang, dan adaptabilitas yang membuat lulusan kesulitan menghadapi tekanan di lingkungan kerja. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu guru SMK di Yogyakarta melalui wawancara “Meskipun lulusan kami memiliki keterampilan teknis yang cukup baik, daya juang dan ketahanan mental mereka masih kurang, terutama setelah pandemi”.Hal ini diperparah dengan rendahnya ketahanan mental siswa ketika dihadapkan pada tantangan di tempat kerja, terutama saat menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL). "Tidak jarang siswa yang langsung mengundurkan diri dari PKL karena merasa tidak cocok atau tidak mampu beradaptasi dengan tekanan kerja," lanjutnya.

Salah satu upaya yang dilakukan dosen Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan yakni Dr. Fatwa Tentama, S.Psi., M.Si. untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengembangkan aplikasi deteksi dini kesiapan kerja. Aplikasi ini dirancang untuk membantu siswa SMK dan lulusan perguruan tinggi mengukur kesiapan mereka di dunia kerja sebelum benar-benar masuk ke lapangan. Aplikasi ini menggunakan serangkaian tes psikometri, penilaian keterampilan, dan kuesioner yang mengukur kecerdasan emosional, motivasi kerja, keterampilan komunikasi, hingga kemampuan manajemen waktu. "Dengan aplikasi ini, pengguna bisa mendapatkan gambaran tentang kekuatan dan kelemahan mereka, serta rekomendasi pekerjaan yang sesuai dengan profil mereka," ujar Dr. Fatwa Tentama. Aplikasi ini juga akan memberikan rekomendasi terkait keterampilan apa yang perlu ditingkatkan, baik dari sisi teknis maupun non-teknis.

Menurut hasil survei oleh McKinsey, perusahaan di seluruh dunia semakin mencari lulusan dengan keterampilan kolaborasi, kreativitas, dan adaptabilitas. Di Indonesia, industri seperti otomotif dan manufaktur juga semakin menekankan pentingnya soft skills. Hal ini juga ditekankan oleh manajer HRD dari sebuah perusahaan otomotif yang mengatakan, "Kami tidak hanya mencari lulusan yang mahir secara teknis, tetapi juga yang memiliki disiplin tinggi, mampu bekerja sama, dan tahan terhadap tekanan kerja."

Dengan adanya aplikasi ini, lulusan SMK dan perguruan tinggi diharapkan dapat lebih siap bersaing di era Industri 4.0 dan digitalisasi, memastikan bahwa mereka tidak hanya memiliki keterampilan teknis yang dibutuhkan, tetapi juga mentalitas yang kuat untuk menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif.


Penulis : Reza Tamafaya Aprilia

Ilustrator : Reza Tamafaya Aprilia


Sumber :

Badan Pusat Satistik, “Tingkat Pengangguran Terbuka Berdasarkan Tingkat Pendidikan, 2021-2023”– Tingkat Pengangguran Terbuka Berdasarkan Tingkat Pendidikan - Tabel Statistik - Badan Pusat Statistik Indonesia (bps.go.id)

McKinsey Company, “McKinsey Global Survey on Skill Building” – Skill building at scale during the pandemic | McKinsey

Silahkan Sign In untuk memberi komentar...
  • Tidak ada komentar !
Dr. Fatwa Tentama, S.Psi., M.Si.

Status : Owner

  • Buku Tamu